3 Nov 2014

PANDUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KPP

PANDUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KORP PELAJAR PUTRI
Hasil Rakornas di Sidoarjo 06-07 Oktober  2012




 
PANDUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KORP PELAJAR PUTRI (KPP)


BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Korp Pelajar Putri (KPP) adalah wadah bagi kader IPPNU untuk mengembangkan kreatifitas dan sekaligus mengabdikan diri dalam memantapkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
Sebagai salah satu ujung tombak dalam pergerakan IPPNU, KPP diharapkan mampu menjadi motor utama perekrutan potensi kader IPPNU yang belum tergarap secara organisatoris maupun sebaliknya. KPP juga diharapkan akan menjadi salah satu pendukung utama dalam segala kreatifitas kegiatan IPPNU agar eksistensi organisasi selalu bergerak positif, sehingga terjadi penguatan IPPNU di segala bidang.
Kaderisasi di lingkungan IPPNU secara umum dan KPP khususnya, merupakan kunci hidup kesinambungan organisasi untuk menumbuhkan kader yang tangguh dan berkomitmen tinggi terhadap ideologi, menumbuhkan cita-cita dan komitmen organisasi serta sanggup mengemban estafet kepemimpinan dengan arif.


I.2 Maksud
            Panduan Diklat dimaksudkan sebagai seperangkat aturan yang menjadi pedoman bagi anggota KPP di semua tingkatan untuk merencanakan, mengorganisir, mengolah, dan melaksanakan seluruh program diklat secara teratur, efektif, dan berkualitas.

I.3. Tujuan
Pedoman Diklat KPP bertujuan untuk:
1.      menyediakan ketentuan umum bagi penyelenggaraan program Diklat.
2.      menjamin penyelenggaraan program diklat yang efektif dan berkualitas di semua tingkat kepengurusan.

I.3 Target
  1. Terwujudnya kader Korp Pelajar Putri (KPP) yang memiliki kualitas tinggi, mampu mengembangkan kreatifitas dan mempunyai keahlian dalam setiap pengabdiannya.
  2. Membangun kader yang mempunyai watak kebersamaan serta memiliki dedikasi dan disiplin yang tinggi.
  3. Membentuk kader yang peka terhadap berbagai persoalan bangsa dan meningkatkan kesadaran cinta tanah air.
  4. Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan secara terarah dan berkesinambungan.


BAB II
TAHAPAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KORP PELAJAR PUTRI

II.1. Pendidikan dan Pelatihan Pertama (DIKLATAMA)
b.      Pengertian;
Diklatama adalah Pendidikan dan Pelatihan yang memiliki sasaran untuk memperkenalkan IPPNU secara umum dan KPP khususnya kepada calon anggota baru KPP untuk menjadi anggota KPP-IPPNU secara syah, sekaligus membangun komitmen dan watak kader dalam kebersamaannya membangun Bangsa.

c.       Tujuan;
Tujuan umum pelaksanaan DIKLATAMA adalah sebagai gerbang awal pengenalan organisasi IPPNU, dan KPP sebagai Lembaga semi otonomnya kepada calon anggota, serta secara resmi merupakan proses untuk menjadi anggota IPPNU.
            Tujuan khusus pelaksanaan DIKLATAMA adalah
1.      Menumbuhkan kesadaran berorganisasi, dan menyakini bahwa KPP-IPPNU merupakan pilihan berorganisasi yang tepat sebagai sarana perjuangan.
2.      Memahami ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah dan Ke-NU-an.
3.      Menambah wacana tentang konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4.      Menambah pengetahuan dan  keterampilan dalam proses pengabdian terhadap lingkungan dan masyarakat.
5.      Menumbuhkan jiwa kepemimpinan.

d.      Target
1.      Menjadi anggota resmi IPPNU
2.      Membentuk anggota yang faham tentang hubungan IPPNU dengan KPP, NU dan Badan Otonom serta lembaga di bawah naungan NU.
3.      Membentuk anggota yang faham nilai keislaman yang berwawasan Ahlussunnah Wal Jama’ah.
4.      Membentuk kader yang berwawasan kebangsaan.
5.      Membentuk anggota yang mempunyai kesadaran tinggi akan pentingnya berorganisasi.

e.       Penyelenggara
1.      Dewan Koordinator Cabang, atau
2.      Dewan Koordinator Anak Cabang atas persetujuan DKC

f.        Syarat Peserta
1.      Anggota IPPNU dan calon anggota IPPNU
2.      Usia 12-30 tahun
3.      Sehat Jasmani dan Rohani
4.      Patuh dan taat pada peraturan Lembaga KPP
5.      Sekurang-kurangnya diikuti oleh 15 orang

g.       Materi  Diklatama;
1.      Konstitusi Negara (Pancasila dan UUD 1945) :
a. Pengertian
b. Penjelasan Makna konstitusi negara
2.      Aswaja :
a.         Sejarah kelahiran Aswaja dan perkembangannya di Indonesia
b.         Prinsip-prinsip sikap aswaja yaitu tasawuh, tatsamuh, tawazun dan amar ma’ruf nahi munkar.
c.         Pengertian dan dalil-dalil yang menjadi rujukan aswaja
d.         Peran wali songo dalam perkembangan Islam di Indonesia
3.      Ke-NU-an
a.       Sejarah kelahiran NU dan perkembangannya
b.      Bentuk dan sistem organisasi NU (Tujuan, kepemimpinan, keanggotaan dan pangkat organisasi)
c.       Pengertian dan Kedudukan Ulama dalam NU
d.      Faktor-faktor dominan NU yaitu faktor kepemimpinan dan keanggotaan NU serta faktor keagamaan NU
4.      Ke-IPPNU-an
a.       Latar belakang sejarah kelahiran IPPNU
b.      Perjalanan IPPNU dari masa ke masa
c.       PD/PRT (sifat, fungsi, azas, aqidah, tujuan organisasi, lambang organisasi)
d.      Posisi dan peran IPPNU dalam konteks kepelajaran dan konteks kemasyarakatan
e.       Hubungan IPPNU dengan NU maupun ormas lain
f.       Citra diri NU
5.      Ke-KPP-an
    1. Sejarah KPP
    2. Pengertian KPP
    3. Peraturan Lembaga / manajemen keorganisasian KPP
6.      Kepemimpinan
    1. Pengertian kepemimpinan
    2. Macam-macam kepemimpinan
    3. Teori munculnya pemimpin di masyarakat
7.      Keorganisasian
    1. Pengertian Organisasi
    2. Fungsi Organisasi
    3. Jenis Organisasi
    4. Management pengelolaan organisasi
8.      Pelatihan Baris-Berbaris (PBB)
      - PBB dasar
9.      Kesehatan
    1. Pertolongan Pertama : Dasar Pertolongan Pertama (PP)
    2. Perawatan Keluarga :
- Dasar-dasar perawatan keluarga (PK)
      - Merawat diri
      - Merawat orang sakit di rumah
10.  Searh dan Resque (SAR) : Dasar-dasar SAR
11.  Beladiri : Dasar-dasar Beladiri
12.  Mountainering dan Pionering
    1. Berjalan di atas seutas tali
    2. Meluncur

II.2. Pendidikan dan Pelatihan Madya (DIKLATMAD)
a.      Pengertian
Diklatmad adalah pendidikan dan latihan yang memiliki sasaran untuk meningkatkan kualitas kader IPPNU secara umum dan KPP khususnya kepada para anggota yang pernah melaksanakan tugas  KPP dan memperkokoh komitmen kader dalam kebersamaannya membangun bangsa.

b.      Tujuan
      Tujuan umum: Membentuk karakter kader yang berpegang teguh pada ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
       Tujuan khusus:
1.      Menambah wacana dan membentuk watak pengabdian terhadap lingkungan dan masyarakat.
2.      Menambah wacana dan membentuk watak dengan mengembangkan nilai-nilai pengabdian kepada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
3.      Menambah wacana tentang konstitusi serta kehidupan berbangsa dan bernegara serta kegiatan bela diri.
4.      Mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang Ahlussunnah Wal Jama’ah.
5.      Mengembangkan pengetahuan dan wacana tentang Korp Kepanduan Putri (KPP).
6.      Mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang dinamika IPPNU.
7.      Mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang manajerial KPP.

c.       Target
1.      menghasilkan kader-kader yang memiliki integritas kepribadian berwawasan luas, kritis, serta mampu mengembangkan organisasi.
2.      menghasilkan kader-kader yang militan, disiplin, dan memiliki rasa kebersamaan yang tinggi.
3.      menghasilkan kader-kader yang berwawasan luas dalam bidang lingkungan alam, kepanduan, dan kesehatan.

d.      Penyelenggara
1.  Dewan Koordinasi Wilayah (DKW)
2.  Dewan Koordinasi Cabang (DKC) atas persetujuan wilayah.

e.       Peserta
1.      Menunjukkan sertifikat Diklatama.
2.      Usia 17-30 tahun.
3.      Sehat jasmani dan rohani.
4.      Patuh dan taat pada Peraturan lembaga KPP dan organisasi IPPNU.

f.        Materi Diklatmad :
Materi Diklatmad meliputi :
1.      Konstitusi Negara (Pancasila dan UUD 1945)
a.       Pendalaman makna yang terkandung dalam konstitusi negara
2.      Ke-KPP-an
a.       Penjabaran peraturan lembaga
b.      Penjabaran 3 bidang KPP sesuai dengan potensi lokal / wilayah masing-masing
3.      PBB : Tata Upacara
4.      SAR : Evakuasi korban
5.      Kesehatan :
a.       PP : Korban Patah Tulang dan terbakar
b.      PK : Perawatan Bayi dan gejala penyakit
6.      Mountainering dan Pionering
a.       Naik dan turun tebing
b.      Merayap di atas tali
c.       survival
7.      Pembangunan Daerah.
8.      Perencanaan Program KPP sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.
9.      Komunikasi :
a.       Pengertian dan tujuan komunikasi
b.      Komponen-komponen komunikasi
c.       Bagaimana menciptakan komunikasi yang produktif
d.      Etika komunikasi
e.       Keprotokolan
10.  Kepemimpinan.
a.       Sosok dan citra diri seorang pemimpin
b.      Peran dan Tanggung jawab pemimpin
11.  Kerjasama
a.       Pengertian dan tujuan kerjasama
b.      Bentuk-bentuk kerjasama
c.       Etika kerjasama
12.  Tehnik Diskusi dan Persidangan.
a.       Pengertian, tujuan dan macam-macam diskusi
b.      Etika diskusi dan persidangan
c.       Perangkat dan teknik diskusi dan persidangan
d.      Teknik menciptakan diskusi yang produktif
13.  Latihan Bela Diri.

II.3 Pendidikan dan Pelatihan Nasional (DIKLATNAS)
a.                                                                                                    Pengertian
Diklatnas adalah pendidikan dan latihan yang memiliki sasaran untuk memantapkan kader IPPNU secara umum dan KPP khususnya ditingkat Wilayah dan Nasioanal agar kader KPP dapat maksimal dalam pengabdiaannya terhadap pembelaan Bangsa dan Negara. Dalam pendidikan dan latihan Nasional ini akan dispesifikasikan dalam bidang ke-pecinta alaman, Kepanduan dan Kesehatan.

b.                                                                                                    Tujuan Diklatnas KPP;
      Tujuan Umum:
Membentuk kader yang mampu mengelola dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan keorganisasian dan kebangsaan.

      Tujuan Khusus:
1.      Memantapkan sikap dan watak sekaligus pejuang dalam pengabdian terhadap lingkungan dan masyarakat.
2.      Memantapkan sikap dan watak sekaligus pejuang dalam mengembangkan nilai-nilai pengabdian kepada kegiatan-kegiatan kemanusiaan.
3.      Memantapkan sikap dan watak sekaligus pejuang dalam konstitusi serta kehidupan berbangsa dan bernegara serta kegiatan bela Negara.
4.      Memantapkan sikap dan watak sekaligus pejuang dalam pergerakan IPPNU di masa depan.
5.      Menambah pengetahuan dan wawasan tentang kemajuan manajeria KPP.

c.                                                                                                    Target
Terbentuknya kader yang mampu merancang dan mengelola organisasi secara optimal

d.      Peserta Diklatnas KPP;
1.      Menunjukkan sertifikat Diklatmad.
2.      Usia 20-30 tahun.
3.      Sehat jasmani dan rohani.
4.      Patuh dan taat pada Peraturan lembaga KPP dan organisasi IPPNU

e.                                                                                                    Penyelenggara
1.      Dewan Koordinasi Nasional
2.      Dewan Koordinasi Wilayah atas persetujuan DKN.

f.                                                                                                     Materi Diklatnas :
Materi Diklatnas meliputi :
1.      Aplikasi Konstitusi Negara (Pancasila dan UUD 1945).
2.      Wawasan Kebangsaan
3.      Ke- KPP –an
-          Problem Solving 3 bidang KPP
-          Membangun kepekaan nasional terhadap 3 bidang KPP
4.      Peraturan Baris Berbaris (PBB)
-    Gerakan Fariasi PBB
5.      Kesehatan
-          PK : Pengenalan gejala penyakit resiko tingg
-     Perkampungan Darurat
6.      Lingkungan Alam
-     Pelestarian ekosistem alam.
7.      Latihan Bela Negara.
8.      Kepemimpinan.

II.4. Waktu Pendidikan dan Latihan (ditulis di masing-masing)
1.      Diklatama : 4-5 hari
2.      Diklatmad : 4-6 hari
3.      Diklatnas : 4-6 hari

II.5. Tanda Lulus
Tanda lulus diberikan berupa sertifikat.

II.6. Pendidikan dan Pelatihan Khusus
Disamping pendidikan diatas, maka ada beberapa diklat yang dapat diselenggarakan dalam waktu-waktu khusus jika diperlukan, yaitu:
1.      Diklat calon pelatih.
2.      Diklat bela diri.
3.      Diklat advokasi dan lingkungan hidup.

II.7. Pendekatan Latihan
  1. Pendekatan Latihan Partisipatif
Pendekatan Latihan Partisipatif adalah salah satu bentuk pendekatan proses belajar mengajar yang melibatkan peserta secara aktif dan dinamis. Dalam hal ini latihan diarahkan pada proses membantu peserta agar terlatih dalam rangka mengembangkan potensi yang dimilikinya. Latihan merupakan laboratorium informasi sehingga informasi dan peristiwa yang ditangkap kemudian direfleksikan peserta oleh peserta untuk diproses menjadi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibentuknya.
  1. Pendekatan Humanistik
Pendekatan Humanistik adalah sintesadari pendekatan pedagogy, dengan pengertian :
a.      Sumber belajar adalah pengalaman peserta itu sendiri,
b.      Perencanaan materi latihan dipusatkan oleh peserta,
c.      Belajar dipandang sebagai pemahaman masalah dan membulatkan pengetahuan serta pengalaman dengan informasi dan nara sumber atau pelatih.

II.8. Metode Latihan
1.      Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penyampaian informasi yang sifatnya  searah, penceramah memberikan keterangan dan peserta mendengarkan.
2.      Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi, dimana terjadi percakapan tentang suatu topik pembahasan dan ada saling koreksi diantara peserta.
3.      Metode Diskusi Kelompok
Metode diskusi kelompok adalah suatu jenis diskusi dimana peserta diskusi itu hanyalah berkelompok-kelompok (antara 4-7) orang.
4.      Metode Curah Pendapat (brainstorming)
Brainstorming adalah suatu bentuk diskusi dimana prosesnya adalah satu orang atau pelatih memberikan permasalahn dan peserta yang lain memberikan ide-ide baru tanpa diberi komentar dan dilakukan secara bebas dan sopan.
5.      Metode Bermain (role playing)
Role playing adalah suatu kegiatan tertentu yang dirancang dengan yang diambil dari peserta latihan.
6.      Metode Metaplan
Metode metaplan adalah diskusi dengan memakai papan planel dan tidak banyak menggunakan lisan melainkan ungkapan peserta melalui tulisan untuk kemudian di klasifikasikan dengan aspek-aspek yang bersesuaian.
7.      Metode Study Kasus
Metode study kasus adalah bentuk diskusi dengan suatu kasus yang nyata.
8.      Simulasi metode (game/ permainan)
Simulasi metode adalah menciptakan suasana tertentu dari kenyataan hidup yang sesungguhnya dalam bentuk permainan melalui instrument tertentu.
9.      Diskusi Refleksi
Diskusi refleksi adalah merupakan diskusi secara spontan/ bebas untuk mengutarakan pengalaman dan pendapatnya.
10.  Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah merupakan metode peragaan dimana peserta mempraktekkan sesuatu yang telah direncanakan.
14.  Metode Angket/ Kuis
Metode angket/ kuis adalah pengamatan dalam bentuk tertulis.
15.  Metode Praktek Kerja
Metode prakak kerja adalah mempraktekkan sesuatu dalam  wujud kerja lapangan.
14. Metode Observasi
Metode observasi adalah mengamati sesuatu secara langsung ke lapangan.

II.9. Materi
a.      Materi Dasar
1.      Konstitusi Negara (Pancasila dan UUD 1945)
2.      Aswaja
3.      Ke-NU-an
4.      Ke-IPPNU-an
5.      Ke- KPP -an
6.      Lingkungan Alam (Bahari, Dirgantaara,Wanabakti, Bakti Husada dan Bayangkara)
7.      Kesehatan
b.      Materi Penunjang
1.      Manajemen Organisasi
2.      Komunikasi dan Kerjasama
3.      Komunikasi Massa
4.      Kepemimpinan dan Kedisiplinan
5.      Kewiraan
6.      Persatuan Baris-Berbaris
7.      Latihan Bela Diri
8.      Pengembangan Daerah
9.      Wawasan Nusantara
10.  Wawasan Internasional
11.  Analisa Realita
c.       Materi Evaluasi
1.      Kesepakatan Latihan
2.      Bina Suasana
3.      Analisa Diri
4.      Evaluasi Pre Test dan Post Test

II.10. Media Latihan
Untuk menjadikan pelatihan menarik dan diminati, maka pada proses latihan perlu dilengkapi dengan media latihan yang cukup memadai antara lain :
1.      Papan tulis/ white Board
2.      Kapur Tulis
3.      Spidol Kecil dan Spidol Besar
4.      Kertas Plano
5.      OHP
6.      Alat-alat penunjang latihan lainnya

II.11. Evaluasi Latihan
1.      Prinsip-prinsip evaluasi
Sebelum evaluasi
Latihan perlu dipahami beberapa prinsip dasar evaluasi, antara lain :
a.       Evaluasi dan latihan partisipatif merupakan bagian integral proses belajar dari semua pihak yang terlibat terutama bagi peserta latihan, pelatih dan penyelenggara latihan.
b.      Evaluasi merupakan bagian integral proses belajar, arahan evaluasi adalah perbaikan.
c.       Evaluasi arahan demi perbaikan dan demi pertanggungjawaban, maka pelaksanaannya dapat dilakukan dengan secara timbale balik.
d.      Evaluasi dilaksanakan secara berkala, maksudnya jika ada penyimpangan yang merugikan segera dapat dikoreksi dan diperbaiki.
e.       Pada dasarnya evaluasi dilaksanakan baik pada tahap pra latiahan, tahap pelaksanaan, dan tahap pasca latihan.
2.      Manfaat Evaluasi
Evaluasi memberikan kontribusi dan manfaat yang besar bagi sebuah latihan, adapun manfaatnya itu adalah :
a.       Sebagai masukan bagi penyempurnaan pelaksanaan latihan dimasa yang akan dating.
b.      Sebagai masukan bagi proses latihan yang sedang berlangsung.
c.       Untuk menyajikan fakta tentang tingkat keberhasilan latihan kepada berbagai pihak dalam rangka memberikan pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan latihan.
3.      Tujuan Evaluasi
Selama kurun waktu latihan, evaluasi dilaksanakan berulang-ulang kali untuk berbagai tujuan. Dengan demikian setiap kali melaksanakan evaluasi pada dasarnya mempunyai tujuan-tujuan sendiri-sendiri. Tetapi secara umum dapatlah dikatakan bahwa tujuan evaluasi latihan adalah :
a.       Untuk mengetahui tingkat perubahan sikap serta tingkah laku peserta latihan.
b.      Untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan latihan.
4.      Sasaran Evaluasi
a.      Prestasi Belajar, peserta dengan titik berat pada perkembangan sikap tingkah laku, pengetahuan dan keterampilan.
b.      Efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan latihan.

BAB III
TEKNIS PENYELENGGARAAN LATIHAN

Teknis penyelenggaraan latihan adalah serangkaian kegiatan suatu latihan sejak perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pelaporannya. Teknis penyelenggaraan suatu latihan ini dikelompokkan menjadi tiga tahap yaitu :
1.      Tahap Pra-latihan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a.       Analisis Kebutuhan Latihan
b.      Konsultasi dengan pengurus/ pimpinan
c.       Pembentukan tim pelatih
d.      Pembentukan panitia pelaksana
e.       Pembentukan kerangka acuan/ proyek proposal
f.       Pertemuan/ rapat tim pelatih
g.       Persiapan teknis
h.      Pendaftaran peserta
2.      Tahap Pelaksanaan Latihan
a.       Peserta
b.      Acara pembukaan
c.       Pengaturan ruangan
d.      Masalah-masalah yang timbul menjelang/selama latihan berlangsung.
e.       Acara penutupan
f.       Persiapan meninggalkan arena latihan
3.      Tahap pasca (tindak lanjut)
Dengan selesainya latihan bukan berarti selesai pula tugasnya, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
a.       Panitia pelaksana memberikan laporan selengkapnya kepada pimpinan organisasi.
b.      Laporan tim pelatih
c.       Tindak lanjut

BAB IV
PENUTUP

Hal-hal yang belum sempurna diatas akan diatur melalui buku pengkaderan Lembaga Korp Kepanduan Putri (L-KPP)




Ditetapkan di Sidoarjo ……  1433 H
7 Oktober 2012 M

PIMPINAN SIDANG
RAKORNAS 1 KKP



Khopiptul Laili
Ketua
Luki Lestari
Sekretaris










0 comments: